The Role of Pencak Silat in Forming Youth Character

Authors

  • Mulyo Utomo SLB Negeri Tanjung Jabung Timur, Jambi, Indonesia
  • Wargo Wargo STIE Syari’ah Al-Mujaddid Tanjung Jabung Timur, Indonesia
  • M. Arif Musthofa STIE Syari’ah Al-Mujaddid Tanjung Jabung Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.61233/zijed.v1i1.4

Keywords:

Pencak silat, Persaudaraan Setia Hati Terate, youth character

Abstract

Damage to the morale of Indonesian youth due to the swift flow of foreign culture. Globalization results in the loss of boundaries between nations and facilitates the entry of culture, information, and negative influences from other countries. The character of youth which should be based on Pancasila and the constitution as the identity of the Indonesian nation has shifted to become a hedonic, capitalist and individualist character. Pencak silat as the work of the Indonesian nation is able to become a vehicle for the formation of the proper character of the nation's youth. Pencak silat coaching with well-utilized physical, spiritual and spiritual elements can produce young individuals who have noble character. This research is a qualitative research, with an inductive analysis methodology that takes place during the research process. The key informants consisted of students, trainers, and alumni of the STIE Syari’ah Al-Mujjaddid Commissariat PSHT. The data was obtained during the routine practice of pencak silat. Data collection techniques using interviews, observation, documentation, and internet content. The results of the study show that the formation of youth character can be carried out through training in pencak silat at the STIE Syari’ah Al-Mujaddid PSHT Commissariat which is based on five basic principles, namely: brotherhood, sports, martial arts, fine arts, and spirituality. Meanwhile, the youth characters that can be formed are polite, disciplined, brave, simple, love for the motherland, devoted to parents, country, and religion. The concept of forming youth character through pencak silat is in line with PSHT's goal of participating in forming human beings who have noble morals, understand right and wrong, and have faith in God Almighty

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aziz, M. (2015). Peran unit kegiatan mahasiswa (UKM) bela diri dalam membentuk karakter pada anggota (Studi kasus pada UKM Bela diri persaudaraan setia hati terate (PSHT) di STAIN Ponorogo). STAIN Ponorogo.

Ato. (2018). Menuju Terate Emas: PSHT Tingkatkan Kepribadian Berbudi Luhur. Bersinergi.Com. http://bersinergi.com/read/20161011/453/menuju-terate-eMas-psht-tingkatkan- kepribadian-berbudi-luhur

Atmawarni, A. (2020). Membangun Karakter Peserta Didik Di Sekolah Berbasis Life Skill. Genta Mulia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 11(2).

Hariono. A. (2008). Pencak Silat Sebagai Sarana Pembentukan Karakter. Proceeding Seminar Olahraga Nasional Ke II Fakultas Olahraga UNY: “.Peran Olahraga Dalam Pembentukan Karakter,” 548–552.

Ibad, I. (2019). Konsep Memayu Hayuning Bawana Persaudaraan Setia Hati Terate dalam perspektif Tasawuf. UIN Sunan Ampel Surabaya.

Ibrahim, M. A. (2015). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Setiawan, Agus. (2021). Meningkatkan Disiplin Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate Di Sdn 2 Kedamean Gresik. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(4).

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Pemuda 2018. (diakses ). (e-book). BPS. https://www.bps.go.id/publication/2018/07/03/5a963c1ea9b0fed6497d0845/statistik-indonesia-2018 Depdiknas. (2011). Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Disdakmen.

Ediyono, S., & Widodo, S. T. (2019). Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat. Panggung, 29(3). Endralesmana, A. (2018). Yogyakarta Darurat “Klitih.” Geotime.Co.Id.https://geotimes.co.id/opini/yogyakarta-darurat-klitih/

Ediyono, S. (2016). Laku Ritual dalam Tradisi Pencak Silat. Indigenous Knowledge and Cultural Heritage for the Sustainable Development. International Conference Nusantara Philosophy (ICNP) 2015.

Fauzan, F. (2012). Akulturasi Islam Dan Budaya Jawa: Kajian Pada Ritual “Pengesahan”Warga Baru Persaudaraan Setia Hati Terate. KALAM, 6(1), 105–124.

Kementerian Pertahanan. (2018). Direktorat Jendral Potensi Pertahanan: Kegiatan Pelatihan Bela Negara. Kementerian Pertahanan. https://www.kemhan.go.id/pothan/2018/10/15/kegiatan-pelatihan-bela-negara-psht persaudaraan-setia-hati-terate-13-oktober-2018.html

Kumaidah, E. (2012). Penguatan eksistensi bangsa melalui seni bela diri tradisional pencak silat.

Kumalasari, F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Jurnal Psikologi: PITUTUR, 1(1), 19–28.

Megawangi, R. (2004). Pendidikan karakter solusi yang tepat untuk membangun bangsa. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.

Mukholid. (2018). Pencak Silat Basic Movement Skills of Sport and Health Education Students in the Universities of Central Java and Yogyakarta Regions. International Journal of Science and Research, 7(3), 1343–1347.

Widhyharto, D. S. (2014). Kebangkitan Kaum Muda dan Media Baru. Jurnal Studi Pemuda, 3(2), 141– 146.

Widiatmaka, P., Pramusinto, A., & Kodiran, K. (2016). Peran Organisasi Kepemudaan Dalam Membangun Karakter Pemuda Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Pemuda (Studi Pada Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor di Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Ketahanan Nasional, 22(2), 180–198.

Mustofa. I. (2018). Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Melalui Ekstrakulikuler Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Miftakhul Huda Gogodeso Blitar. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Yuliawan, D. (2016). Pembentukan karakter anak dengan jiwa sportif melalui pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Journal Of Sportif, 2(1), 101–112.

Zaman, B. (2019). Urgensi Pendidikan Karakter yang sesuai dengan Falsafah Bangsa Indonesia. Al Ghazali, 2(1), 16–31.

Notosoejitno. (1997). Khazanah Pencak Silat. Sagung Seto.

Shidiq, A. F., & Raharjo, S. T. (2018). Peran Pendidikan Karakter Di Masa Remaja Sebagai Pencegahan Kenakalan Remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 176–187.

Thohari, I. (2017). Upaya pendidikan karakter pada anggota persaudaraan setia hati terate di kecamatan balong ponorogo. IAIN Ponorogo.

Ubaidillah, U. (2020). Pengembangan Minat Belajar Kognitif Pada Anak Usia Dini. JCE (Journal of Childhood Education), 3(1), 58–85.

Utomo, G. D. C. (2017). Pencak Silat Setia Hati Terate Di Madiundari Awal Sampai Pada Masa Pendudukan Jepang. Avatara, 5(1).

PSHT. (2006). Pendidikan Kerokhanian dan Ke-SH-an PSHT. Persaudaraan Setia Hati Terate.

PSHT. (2016). Lampiran Surat Keputusan Pengurus Pusat Tentang: Rencana Strategis Pelaksanaan Program Kerja Pengurus Pusat PSHT 2016-2021. Persaudaraan Setia Hati Terate.

Purwanto, N. A. (2020). Peranan kepala sekolah dan guru dalam pendidikan karakter bangsa di smk dalam mewujudkan jati diri bangsa. ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 16(1).

Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan Nasional R.I. (2018). Bela Negara: Pengertian Unsur. Fungsi. Tujuan. dan Manfaat Bela Negara. Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan Nasional R.I. https://www.wantannas.go.id/2018/10/19/bela-negarapengertian unsur-fungsi-tujuan- dan-manfaat-bela-negara/

Wahyuni, S., & Indrasari, D. Y. (2017). Implementasi pendidikan life skill di SMK Negeri 1 Bondowoso. Jurnal Edukasi, 4(1), 24–29.

Wati, R. A. (2019). Perspektif Pendidikan Islam Dalam Pelaksanaan Ajaran Panca Dasar Bela Diri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate.; Studi Pada PSHT Ranting Wonoayu Cabang Sidoarjo. UIN Sunan Ampel Surabaya.

Downloads

Published

01-04-2023

How to Cite

Utomo, M., Wargo, W., & Musthofa, M. A. (2023). The Role of Pencak Silat in Forming Youth Character. Zabags International Journal of Education, 1(1), 25–36. https://doi.org/10.61233/zijed.v1i1.4

Issue

Section

Articles